Balada Sepasang Sepatu
Dari Ibu
Tiga huruf tapi begitu indah
dihati masing-masing, tiga huruf tapi kalau lagi didekatnya terasa dunia ada
didekat kita, tiga huruf tapi kita selalu bahagia kalau ada didekatnya, tiga
huruf tapi ditelapknya terdapat Surga. Yah, sebelum J, diantara A dan C, dan
sesudah T. Tiga huruf itu adalah segalanya bagi gua, bagi elu dan bagi kita
semua.
Coba kalian pikirkan, apa jadinya kalau
enggak ada wanita sehebat dia, gak pernah kalian bayangin kan, dan kalian juga
gak bisa ngebayangin gimana jadi wanita sehebat itu. Perjuangannya begitu
besar, menantang maut hingga kita semua bisa berada di dunia yang penuh
kenyataan dan fana ini, sesekali sih gila menurut gua.
Tangannya begitu kasar untuk layaknya
seorang perempuan cantik, tetapi dihati kita semua dia yang paling cantik,
kakinya begitu lusuh dengan sandal bututnya untuk berjalan apalagi dilihat
orang banyak, dengan warna merah darah ia terlihat berjilbab anggun. Anaknya
setiap pagi terlihat mencium kedua pipinya disamping ember untuk membasuh kedua
kakinya. Setelah itu anaknya pergi bersekolah, melewati jembatan yang amat
curam tetapi udara disana menyegarkan tidak seperti di ibu kota ini yang pahit
atas semua kekonyolan realita, tapi sesekali agak menyenangkan sih.
Anak itu pun kembali melewati sungai
berbatuan yang licin disana, dan melewati jembatan yang sudah rusak serta curam
itu, kembali kepangkuan wanita hebat itu dan tidak lupa selalu membasuh kedua
kakinya yang lusuh, tapi bagi dia kakinya ibaratkan emas dua puluh empat karat.
Lalu memakaikan sandal butut itu pada kedua kakinya. Apa yang dilakukan wanita
hebat itu ketika anaknya sedang menuntut ilmu? Semuanya sama dengan hal
wanita-wanita hebat lainnya yang ada di dunia ini, memberi kasih sayang
sepanjang masa, member secerca harapan dan member sinar hidup untuk anak
kesayangannya.
Sampai terus menerus, terus menerus,
terus menerus, berulang ulang, berulang ulang, berbulan bulan, putaran jam
terus berputar hingga tak akan ada yang menghentikannya kecuali satu, yap boys
yaitu takdir. Akhirnya anak itu mengalami takdir yang amat sangat kelam,
seorang wanita hebat itu sudah tidak mampu untuk membiayainya sekolah sehingga
amat terpaksa anak itu harus berhenti sekolah. MENGELUH? Pasti iya, siapa yang
tidak mengeluh kalau mengalami kejadian seperti itu, menuntut ilmu saja harus
berhenti? Padahal ada pepatahnya, “Tuntutlah ilmu sampai mati” dan
pertanyaannya lagi apakah ilmu harus dibeli? Dengan harta? Iyak tanyakan aja
sama para tikus tikus berdasi itu
Wanita hebat itu pun meminta anaknya
agar terus tegar, setegar dirinya yang selalu menyayangi anaknya dengan tulus
benar-benar tulus dari hatinya begitu suci. Untungnya anak itu menuruti
perkataanya, anak itu pun membantu wanita hebat itu mencari jamur liar untuk
dijual dipasar, terjadi lagi terus menerus, terus menerus, terus menerus, ulang
berulang ulang berulang, bulan berbulan, putaran jam terus berputar hingga tak
ada akan satu pun yang menghentikannya, tapi sayang lagi-lagi takdir harus
memberhentikannya, sebenarnya siapa sih takdir itu? Gua juga gak tau Tanya aje
sama abg gaul jaman sekarang, oke oke focus hehe. Iyap takdir memang penganggu
katanya, tapi tidak, takdir adalah kenyataan yang harus kita hadapi, takdir itu
ya harus dijalanin.
Lagi-lagi anak itu mendapat takdir
buruk, wanita hebat itu pun membujur kaku dikasur begitu empuk dialasi kain
sarung kummel, badannya pun mendingin, tangan dan kakinya membiru, dan wajahnya
yang berparas cantik pun pucat dengan senyuman yang manis, anak itu tidak bisa
berbuat apa-apa sampai ia menemukan sebuah kardus yang dibungkus Koran dan
tertulis, “Kado untuk sang jagoanku” anak itu membuka dengan perlahan Koran-koran
yang dibungkusnya merobeknya dengan cara gak enggak sabar, dan apa yang ia
dapati dikado it, bukan iya bukan kotak musik atau juga bukan topeng kepala
badut per-peran, eh sorry sorry lagi ngelantur gua, fokus lagi ah! Iya anak itu
mendapati sepasang sandal wanita hebat itu dan tertuliskan, “Simpan dan pakai
peninggalan yang amat berharga ini karena benda ini sudah melindungi surgamu”.
Udeh ah capek gua ngelanjutin
ceritanya sampai situ aja, itu semua bagian berjuta-juta cerita dari salah satu
cerita yang gua certain ke kalian semua, bagaimana perjuangan seorang wanita
hebat itu, gua juga ambil kesimpulan disini, ternyata manusia yang benar-benar
hebat dan setia itu cuma wanita hebat itu.
Kalau manusia-manusia yang mengucapkan
janji untuk terus setia, janji untuk tidak saling menyakiti, janji untuk
menyayangi apa adanya, fiuuuuh semuanya itu bullshit bos omong kosong najis,
yang paling tepat yang paling menyayangi apa adanya ya itu Cuma manusia wanita
hebat itu aja kok gak ada yang lain dijamin deh.
Karena wanita itu kita bisa belajar
mengetahui dunia, karena wanita hebat itu kita bisa mengetahui apa itu cinta
dan kasih sayang, karena wanita itu kita bisa tau masa depan kita. Jadi buat
kalian yang ingin mengetahui dunia, merasakan cinta kasih sayang yang tulus dan
menjelajah masa depan, hanya satu permintaan gua jaga dan cintai wanita hebat
itu seperti wanita hebat itu mencintai kalian dengan tulus sepanjang masa, mau
tau siapa wanita hebat itu?
Yaaaa, dia yang paling gua sayangi,
dia yang paling gua cintai dia aja pernah bilang, “Hargai perempuan kalau kamu
benar-benar tulus menyayangi perempuan itu”. – IBU
@alvinjw
22 Desember 2012 SELAMAT HARI IBUJ
0 komentar:
Posting Komentar