Siapa Alvin John Winata ?

Alvin John Winata adalah, Penulis amateur dengan rambut jamur, panggilan populernya itu "BABI CHINA" dengan tangan kidal juga ia menulis, dan alergi terhadap udang. Bertekad untuk mengokilkan dunia. orang yang sangat suka kreativitas, hidupnya sangat liar dimana pun dia berada, lahir di Jakarta, karena Jakarta itu keras, campuran antara China dan Jawa. Suka sama hal-hal yang berbau aneh dan autis, serta suka musik yang beralur pelan nan syahdu. prestasi yang diagungkannya yaitu juara satu dalam lomba pintak jongkok, dan runner up manjat Sutet dekat Banjir Kanal Timur penghibur semua orang-orang yang normal dimana saja dan kapan saja, Funny, Idiot, lagi sibuk-sibuknya jatuh cinta. IDIOT BLOGGER | @alvinjw

Kamis, 06 Oktober 2011

LIKA-LIKU LANSIA (Part 2)


           Ini pengalaman konyol juga yang terjadi pada emak, jadi intinya waktu itu zaman-zamanya gue suka main skateboarding, iyap dulu gue sempet hobi main skate, lumayan lah akrobat-akrobat yang gue bisa, gue juga bisa kayang sambil main skate. Waktu itu sore hari gue abis pulang dari Skate Store daerah kemang dan beli satu buah skate merknya FLIP.


            Nah, pas gue bawa pulang emak nanyain,

“Itu apa kok ? kok bentuknya lucu?”

“Ini skateboard mak, papan seluncur gitu”.

“Hah, gerobak toh ndok ?” (kok jadi gerobak sih-_-)

“Bukan gerobak tapi skateboard, emaaaak…” gue mulai nahan eek.

Emak pun mencoba skateboard yang gue beli, dengan lincahnya dia naik ke skate gue, dan bergaya, “BERIKUT FOTONYA”.
                 (TAMPANG POLOS TAK BERDOSA)
                  (JAGA KESEIMBANGAN MAK..)


Lalu emak bilang dengan liarnya,

“loh ini unik ya, gerobak dorongan rodanya empat bisa jalan lagi, jadi emak gak susah buat bawa barang belanjaan, ditaruh disini aja ya”.

*Keluar iler*


            Kalimat yang diucap emak barusan jadi keliatannya, emak itu baru keluar dari persembunyian dia, karena takutnya Jepang berontak lagi, karena Indonesia udah aman jadi dia baru keluar dari tempat persembunyiannya. Gue berusaha buat jelasin detail ke emak, apa itu skateboard? Dan fungsinya buat apa ? sekian, dari pada gue ikutan epilepsi.


            Tapi kasihan juga sih emak, emang dasarnya dulu dia terlalu lama hidup di pelosok desa, tinggalnya waktu itu di Jawa Timur deh daerah Mojokerto gitu. Emak emang lugu dan jangan salahkan beliau, beliau tidak berdosa, emak hanya butuh pencerahan, *Malaikat datang nyorotin lampu senter*.


            Tapi, ada lagi hal konyol yang dialami emak, jadi karena stressnya emak, entah kenapa otak emak udah mulai gak beres, iya gak beres, dia udah pikun sekarang, kasihan beliau. Dia jadi pikun, dia udah makan apa belum, naruh pakaian gue dimana setelah dia nyuci. Iya jadi selain pembantu gue nyuci emang emak suka bantu-bantu nyuci gitu.


            Jadi ada yang lebih konyol lagi, tentang kepikunan emak, waktu itu kebetulan mendadak persediaan gula dirumah gue abis, dan gue lagi pengenya buat teh manis otomatis harus ada gula jadi gue nyuruh emak buat beli gula diwarung, dan dia mau menjalankan tugas berdosa itu. Setelah lima menit kemudian dia datang ke gue dan ngomong,

“Koko, liat gula yang emak bawa gak barusan?”

“Lah, emak kan baru pulang masa gak bawa gulanya?”

Sumpah ini ada yang gak beres, apa otak emak udah dicuci otak sama dukun beranak itu, kasihan emak, Tuhan berkatilah dia. Ternyata da ngelakuin hal itu, iya dia kembali ke warung itu, hal bodoh.

“Bu, mana gula saya yang tadi saya beli?”

“Lah, tadi kan udah saya kasih ke embah malah sama kembalinya lengkap pula”. Ibu-Ibu warung udah mulai gondok sama tingkah laku emak, kemudian emak pulang kerumah.

“Ko, liat gula nya gak sih tadi emak, katanya emak udah bawa tapi belum dikasih loh sama ibu warungnya”.

“Ih, emak udah beli tau, itu kembaliannya, sekarang gulanya emak taruh mana?”


            Gue mulai sewot, untungnya disitu gak ada nyokap gue, iya malam itu nyokap gue pergi ke rumah nenek gue, kalau ada nyokap gue mungkin nyokap udah kebakaran jenggotnya dan setelah dianalisis nyokap gue perempuan dan gak punya jenggot.

            Ternyata setelah tiga puluh menit berlalu, gue muter-muter ngecheck lemari dapur, emak juga udah muter-muter kaya trio macan agi stripease akhirnya gula itu ketemu, di sofa depan masih lengkap satu bungkus, astaga ternyata emak lupa tadi dia naruh gula disitu dan mengunci pintu gerbang, wassalam.


            Tapi juga ada hal aneh yang dialami lansia, yap waktu itu gue lagi ngecheck laptop bapak gue, iseng-iseng buka foldernya dan alhasil gue menemukan ini :
             (REKAYASA MATA!)



            Entah kenapa semua itu terjadi, gue gak bisa ngomong apa-apa mungkin karena nenek itu mau divisum, oh iya gue masih punya koleksi empat foto lagi yang kaya begitu.


            Emang, itu udah faktanya buat menjadi lansia, seperti kita yang masih muda kita juga bakalan jadi lansia seperti itu dan mudah-mudahan juga kita panjang umur sampai lansia, mirip sama kehidupan cinta seseorang yang dimana, “Menyayangi orang yang kita sayangi harus penuh dengan rasa cinta, agar kita hidup bersama orang yang kita cintai menjadi indah”.


            Gue punya sedikit puisi buat orang tua atau lansia yang kita hormati, puisi ini gue ambil waktu gue kerumah nenek gue, waktu minggu-minggu ini. Gue masuk kekamar nenek gue dan melihat ada poster gitu, gambar nenek-nenek sama kakek-kakek lagi nangis dan ada sebuah tulisan dan ternyata itu puisi.


            Puisi itu sangat menyentuh buat kalian-kalian yang nyeleneh dan gampangin para orang tua atau lansia, puisi ini juga bisa nyadarin kita-kita anak muda yang penuh kehidupan abstrak pada usia muda, penuh dosa dikehidupan muda, jadi kita juga harus sadar bahwa kita nanti juga akan tua seperti mereka, Berikut puisinya :


            Di saat daku tua, Bukan lagi diriku yang seperti dulu.
            Maklumilah diriku ini, Bersabarlah menghadapiku.
                                                                                               
           Disaat daku menumpahkan kuah sayur dibajuku, Disaatku tidak ingat lagi memaka tali sepatu.
            Ingatlah nak, bagaimana daku mengajarimu dan membimbingmu

Di saat daku susah berjalan dan perlu bantuanmu.
Bantulah aku dengan menyodorkan tanganmu, topanglah daku yang sudah tua ini.

                                                             Disaat daku sudah tidak berguna, dan hanya berdiam ditempat tidur.
                                                                      
Temanilah daku disini, temanilah aku bercerita masa-masa lalu yang sudah using

Umur daku sudah tak akan lama lagi, Usia tua seperti ini kembali menjadi bayi
Tolonglah daku, temanilah sisa-sisa waktu hidup daku, rawatlah daku.

                                                            Disaat pengalaman daku sudah banyak yang terlupakan, akan daku ukir di dalam hati
                                                            Wahai engkau anak muda, sadarlah engkau juga akan mengalaminya.


            Jleeeeb, pas gue baca puisi itu rasanya kerasa gitu dibenak hati gue, biasanya gue durhaka dan kurang ajar sama nenek gue, dan ngebaca puisi itu, itu nyindir gue banget dan akhirnya gue malu akan hal itu, gue sadar itu kelakuan dosa yang telah gue buat.


            Setelah membaca puisi itu dan menyimpulkan arti puisi itu gue udah tobat, tobat dengan penuh ketobatan. Jadi untung gue untung, rugi gue gak rugi lagi,gue udah bisa berubah. Gue udah bisa menghormati nenek-nenek gue. Udah mulai gak kurang ajar kaya dulu. Dulu gue sering banget ngerjain embah gue, taruh kecebong ditempat tidurnya, sekarang udah enggak gue lebih hormat, gue malah sering naruh cacing kremi dibaju embah gue, brutal.


            Inti pada inti dan dibalik inti sebagi intinya adalah, Bagi elo- elo elo dan elo anak muda yang ngerasa masih punya nenek dan kakek, (maklum gue gak punya kakek). Hormatilah nenek dan kakek mu itu, karena nenek dan kakek mu itu juga gak mau seperti itu, itu semua udah kehendak Tuhan, dan kita sebagai anak muda, jangan lah menyia-nyia kan waktu hidup kita yang Cuma hidup satu kali seumur hidup di dunia ini, gunakanlah hidup kita dengan sebaik mungkin.


            Oke, itu cerita dari pengalaman pribadi gue, Salam dari Idiot writer and Blogger, Alvin Story tetap menjadi diri lo dan diri gue yang ganteng dan sedikit idiot, jangan lupa untuk kayang setiap pagi dan pipis dibalik pohon setiap sore.
                                                                                                                               
                                                                                                                        Gawl, Idiot, Lucu dan Imut.                                                                                                           


           

0 komentar:

Posting Komentar

Yang Ngintip Blog Idiot Ini, ada........

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Bagaimanakah blog saya menurut anda ?

Temukan Blog ini !

Powered By Blogger